Disaat angin berhembus kencang
Segrombolan burung merengek kencang
Seakan tak tau apa yang di bicarakan
Tak tau kegelisahan yang terjadi
Yang ingin tau hanyalah kelaparan
Segrombolan tidak di lihat oleh pemerintahnya
Yang terjadi hanyalah tumbuhan berontak
Melawan para wakil rakyat
Segrombolan burung hanya bisa menahan lapar
Menunggu datangnya setuhan hangat
Menunggu datangnya nyawa yang hilang
Kita hanya bisa makan angin putih
Sebagai makanan pokok belaka
Segrombolan burung hanyalah sampah
Yang tak di perdulikan oleh tuannya
Tuhan hanya bias melihat burung itu
Burung yang sebentar lagi di tiup angin
Entah kemana yang tak di hiraukan
Tapi tak apa
Kami segrombolan burung pengisi Negara
Karena yang kumau hanyalah
Kepedulian terhadap Negara kecil
Yang senan tiasa menyelimuti hari-hari di dunia
No comments:
Post a Comment